Nama MLM di Indonesia memang parah rusaknya, yang merusak ya pelakunya sendiri, entah yang berhasil maupun yang gagal. MLM dan Money Game itu tidak bisa dibandingkan. Money game adalah penyakit yang bisa berbiak di bisnis apapun : investasi, koperasi, arisan berantai, arisan online dan juga MLM. Tapi sesungguhnya apa yang ditawarkan MLM itu sangat bagus, kebebasan waktu, pengembangan pribadi dan residual Income. Berangkat dari situ, pegang dan percaya dengan tujuan itu, maka sebelum memutuskan bergabung dengan salah satu MLM, haruslah dilakukan penyelidikan yang mendalam. Kenapa? karena ini bisnis yang akan membawa kepada impian kita ditengah segala keterbatasan kita; kita akan berjuang disitu. Nah alat/metoda untuk menyelidiki suatu MLM itu yang kadang tidak digunakan, padahal kita semua memilikinya, yakni common-sense. Kepala kita lebih dipenuhi oleh desakan calon upline, yang mengadu impian vs keserakahan.

Ada 5 Hal yang harus diselidiki sebelum memutuskan bergabung dengan sebuah MLM : 
  1. Pengalaman dan Integritas pemilik perusahaan tsb.
  2. Timing (baik perusahaan maupun industri) 
  3. Produk line yang remarkable 
  4. Marketing/Comp Plan 
  5. Sistem.

1. Integritas dan Pengalaman
Jangan bergabung dengan perusahaan MLM yang didirikan oleh orang yang tidak mengerti MLM. Anda akan masuk perangkap money game. Banyak perusahaan hanya berbekal SIUP menjalankan MLM padahal cuma money game. Search di google adakah nama pendiri perusahaan itu? search di ebay, apakah produk yang ditawarkan itu ada disana dan berapa harganya? Siapa yang membuat produk itu? perusahaan sendiri atau ngambil dari pabrik lain? apakah tidak mungkin pabrik lain tsb membuat produk sejenis untuk dijual sendiri, bersaing dengan anda? Namun ada juga kasus-kasus dimana perusahaan MLM induk dikanibal oleh anak perusahaannya sendiri atau oleh top leadernya. Intinya, Pendiri yang mengerti bagaimana menjalankan MLM, akan mengerti how to treat the distributors.

2. Timing in the company and industry.
Kita sudah sering dengar kalau 90% dari new business gagal di tahun pertama, dan 90% dari sisanya tidak bertahan 5 tahun. Lalu kenapa kita harus join MLM yang baru muncul? Apakah kita mau, hasil jerih payah membangun group, hilang begitu saja karena 'down grade' setelah 2 tahun, misalnya?
Timing in the industri, misalnya begini, dulu ada MLM (luar tapi banyak orang kita ikut main) yang produknya adalah "long distance calls" kalau istilah kita SLI. Saat itu SLI mempunyai cukup margin untuk di MLM kan, tapi apa yang terjadi? makin kesini SLI main murah, margin makin habis, tentu saja komisi juga habis. Itu yang terjadi bila kita terjun ke MLM yang produknya teknologi.

3. Produk line
Semua MLM harus punya produk line yang bagus, produk line artinya bukan hanya satu produk. Pertanyaan yang harus diajukan adalah : are you going to buy the products if there is no compensation plan? posisikan diri kita sebagai konsumen, apakah kita akan tetap beli kopi ginseng dari MLM X, kenapa bukan kopi ginseng yang diiklankan Yuni Shara aja...(he..he gua suka kopi ini)

4. Marketing/Comp Plan
Ketika kita diterima bekerja di salah satu organisasi, tentu kita bertanya, berapa gaji yang akan kita peroleh, lalu apa syaratnya untuk mendapat gaji tsb? Oh..gaji Anda..sekian, jam kerja 9 - 5, senin sampai jumat, jenjang karirnya bisa sampai manajer direktur, so simple. Di MLM renumerasi kita adalah Comp Plan. Cari yang sederhana agar tidak ada multi tafsir...dan tentukan berapa "target gaji", misalnya 100 juta sebulan. Lalu hitung berapa banyak downline yang anda perlukan untuk mencapai itu? kalau angkanya diatas 5000 orang, forget it.

5. Sistem
yang dimaksud adalah semacam support system. Apakah memiliki sistem yang teruji/terbukti dan bisa diduplikasi?..basi ya..artinya harus sederhana. Kalau upline anda suruh anda buat daftar nama, forget it, kalau dia suruh anda pergi ke pertemuan dan bayar biaya tempat, forget it, kalau dia suruh anda membeli daftar nama (leads) tinggalkan aja. Sistem yang bisa menjelaskan bagaimana kita bisa meraih 100 juta/bulan dalam...2 , 3 tahun misalnya. and then work on it.

Jaman sekarang mencari pekerjaan makin sulit, sehingga akan banyak orang masuk ke dunia maya untuk mencari second income (atau malah yang first). 90% bisnis di internet adalah bisnis cari orang. MLM punya kans yang besar untuk menjadi harapan mendapatkan residual income.

Anda bisa kaya, sangat kaya malah, dengan menjadi orang-orang pertama yang join money game, tetapi coba posisikan diri anda sebagai calon member....maukah uang anda dihisap untuk upline? atau bila anda sudah masuk, ....bahagiakah anda menghisap uang member?.

Darah (baca:uang) MLM yang benar adalah dari memakai dan menjual produk kepada end-user, sementara darah money game dari menghisap member baru. Mereka merekrut bukan menjual, karena dari merekrut mereka dapat uang. Bahkan Anda bisa beli 3, 7, 15 kavling. Mereka mengadu impian dan keserakahan Anda.
0 Komentar untuk "MLM dan Money Games, Bagaimana Mencermatinya?"